Sidang lanjutan perceraian antara Garneta Haruni dengan Didi Soekarno kembali digelar. Dalam persidangan yang masih dalam agenda saksi, Didi membawa Sukmawati Soekarno Putri dan Menur.
"Acara sidang tadi pembuktian dari pemohon. Bukti surat ada 10 yang diajukan, saksi 2 orang. Ibu Sukmawati dengan anaknya, Menur," ujar kuasa hukum Garneta, Apolos Djonggi, saat ditemui di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Selasa (26/2).
Dalam kesaksian, keduanya hanya menerangkan adanya cek cok yang terjadi saat Garneta-Didi masih menjalani bahtera rumah tangga. "Intinya saksi ini terangkan bahwa ada cek cok. Lebih jelas mereka tidak tahu masalah apa yang buat dua orang ini sehingga pisah ranjang dan berpisah," kata Djonggi.
Dalam persidangan Didi juga menyertakan sertifikat tanah dan bukti SMS. "Ada sertifikat tempat tinggal mereka, walau sebenarnya kita gak menuju ke sana. Bukti SMS antara mereka berdua," tambah Djonggi.
Namun saat ditanyakan dalam persidangan, Djonggi mengatakan kalau Menur tidak bisa menjawab apa yang ditanyakan mengenai SMS itu. "Tadi saya tanyakan ke saksi Menur. Dulu ada percakapan SMS Garneta ke Menur. Bunyinya dari Garenta: 'Emang tidak enak dibohongi dan khianati'. Nah saya tanya maksudnya apa tetapi saksi tidak jawab secara pasti," papar Djonggi.
Sidang pun akan dilanjutkan kembali pada pekan depan. "Sidang selanjutnya Selasa Minggu depan dengan agenda masih saksi dari pihak mereka karena katanya ada yang kurang," pungkasnya. (kpl/aal/abs/rth)
Sukmawati Soekarno Putri, hadir sebagai saksi dalam persidangan cerai antara Didi Soekarno dengan Garneta Haruni. Dia mengaku mendapat pertanyaan seputar pernikahan dan rumah tangga keponakannya itu.
"Ada beberapa pertanyaan sih, selain itu sebelumnya waktu pernikahan. Mulai tahunnya, ada masalah atau nggak, tinggalnya Didi di mana gitu," ungkap Sukmawati saat ditemui di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Selasa (26/2).
Selain itu keberadaan Sukmawati juga sebagai saksi atas kepemilikan rumah yang diminta sebagai gono gini oleh Garneta. Pihaknya menegaskan bahwa rumah itu merupakan warisan keluarga, di mana dirinya mendapat kepercayaan untuk mengelola.
"Statusnya adalah ahli waris dari Rachmawati Soekarno Putri. Didi, kan ponakan saya dan anaknya ibu Rachma. Saya diberikan tanggung jawab untuk mengurus," katanya.
Sukmawati juga menyesalkan tindakan Garneta yang meninggalkan Didi begitu saja. Padahal hubungan mereka waktu itu dalam keadaan baik-baik saja, tidak pernah terdengar ada keributan.
"Saya nggak pernah lihat pertengkaran langsung. Didi curhatnya Neta kabur, padahal yang saya tahu baik-baik saja. Saya menilai tidak selayaknya yah wanita minggat, melarikan diri meninggalkan tanggung jawabannya," pungkasnya. (kpl/aal/dis/dar)