Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, wanita berinisial R, pelapor penggerebekan Raffi Ahmad di rumahnya pun menutup wajahnya dengan masker saat memberikan keterangan kepada media.
"Untuk keamanan. Biar tidak terlalu beresiko," kilah Priyagus Widodo selaku kuasa hukum R saat dihubungi wartawan, Senin (25/2).
Baik R maupun Priyagus sadar bahwa kemunculannya di media bisa membahayakan, namun langkah ini ditempuh untuk mengedukasi masyarakat supaya tidak takut untuk membongkar sebuah kejahatan.
"Kalau itu sih bisa terjadi. Tapi kalau masyarakat takut mengungkap masalah narkoba, bagaimana bisa memberantas. Kalau saya sebagai petugas BNN (Badan Narkotika Nasional) atau PWI (Persatuan Wartawan Indonesia), seharusnya memberi reward. Bahkan presiden juga memberi penghargaan melihat ada masyarakat yang aktif," tuturnya.
Selaku kuasa hukum, Priyagus pun siap memberikan perlindungan kepada kliennya tersebut. Bahkan jika nantinya banyak ancaman yang didapatkan R yang merupakan mantan pekerja infotainment di sebuah production house itu.
"Kami akan melangkah ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban jika ada ancaman. Kalau tidak ada sih ya tidak masalah," tandasnya.
Selasa, 26 Februari 2013 12:57:00
Saat dikonfirmasi kepada pihak BNN, mereka ternyata tidak mengenal R yang merupakan mantan pekerja infotainment tersebut. Menurut Sumirat Dwiyanto selaku Kabag Humas BNN, setiap hari badan pemberantas narkotika itu banyak menerima laporan dari masyarakat setiap harinya.
"Saya tidak tahu. BNN banyak terima laporan tiap harinya," ucap Sumirat singkat saat dihubungi KapanLagi.com®, Senin (25/2) malam.
Seperti diketahui, Raffi Ahmad digerebek beberapa waktu lalu bersama teman-temannya, di antaranya artis Wanda Hamidah, Irwansyah dan Zaskia Sungkar. Dan pernyataan R ini pun menjadi pertanyaan banyak pihak atas motivasinya muncul di depan publik. (kpl/ato/rea/dar)