Kemacetan kerap membuat orang
memilih mengendarai sepeda motor. Getaran dari motor kabarnya tak bagus untuk
kesehatan pria. Namun, mungkinkah karena getaran itu pria rawan impoten?
Menurut Cecil Adams seperti dikutip Wehoville, Selasa (16/4/2013), dalam sebuah penelitian memperlihatkan, knalpot sepeda motor bisa sangat mengurangi jumlah sperma pada tikus di laboratorium. Dan menjalankan sepeda dengan jarak jauh juga menyebabkan jumlah sperma berkurang karena testis yang terlalu kepanasan.
Penelitian sebelumnya memfokuskan risiko potensial pada daerah bawah akibat sepeda. Akar masalahnya tampaknya tertekannya perineum, area antara kelamin dan anus. Lamanya perineum di kursi sepeda, ukuranyang kecil, dan waktu yang lama ternyata menekan saraf kritis dan pembuluh darah yang membuat pengendara pria jadi mati rasa kelamin.
Sebuah metastudy menemukan, lebih dari setengah pesepeda pria menderita mati rasa kelamin, dan seperdelapan serta seperempat pria mengalami ejakulasi dini yang ditakuti. Pengendara wanita tak lebih baik, dengan adanya laporan mati rasa, sulit kencing, rasa sulit, dan kesulitan mencapai orgasme.Namun, Adams mengatakan efek itu juga dialami pesepeda motor. Sadel sepeda motor yang jauh lebih lebar serta lebih empuk dibanding sepeda. "Mungkin Anda akan berpikir peredam kejut pada sepeda motor bisa membantu melindungi pengendara dari getaran yang keras".Sebuah penelitian Jepang yang melibatkan 234 pengendara sepeda motor usia 20 dan 60 tahun ditemukan mengalami Ejakulasi Dini lebih tinggi di semua usia dibandingkan kelompok kontrol. Sebanyak 69 persen dari pengendara sepeda motor mengalami ED dibandingkan dengan 35 persen dari kontrol.
Yang mengejutkan, di antara pengendara motor berusia 50 tahun dan 59 tahun, sebanyak 93 persen mengalami ejakulasi dini, dibandingkan 42 persen yang kontrol.
Dan pada penelitian berikutnya terhadap 150 pengendara sepeda motor, peneliti yang sama menemukan tak hanya ED yang jumlahnya tiga kali lebih besar di kalangan pengendara sepeda motor dibandingkan kelompok kontrol. Tapi ada hubungan yang jelas antara gangguan ED dan lebih rendahnya saluran kemih.Apa yang menyebabkannya? Tentu saja penyebab yang paling mungkin adalah getaran konstan, baik dari mesin dan jalan. Peneliti menjelaskan, orang yang terkadang terpaparkan getaran di seluruh tubuhnya, termasuk supir bus dan truk ternyata rentan terhadap nyeri pinggang dan degenarasi tulang belakang serta disk hernia.
Dengan temuan itu, impotensi bukanlah satu-satunya yang dikhawatirkan pesepeda motor. Semua getaran bisa menyebabkan cedera jari, tangan, lengan, dan bahu.
Dari penelitian polisi pengendara motor ditemukan 20 persen mengalami jari mata rasa, 45 persen kekakuan bahu. Gangguan pendengaran di kalangan pesepeda motor juga umum karena knalpot keras dan ribut.(Mel/Igw)
Menurut Cecil Adams seperti dikutip Wehoville, Selasa (16/4/2013), dalam sebuah penelitian memperlihatkan, knalpot sepeda motor bisa sangat mengurangi jumlah sperma pada tikus di laboratorium. Dan menjalankan sepeda dengan jarak jauh juga menyebabkan jumlah sperma berkurang karena testis yang terlalu kepanasan.
Penelitian sebelumnya memfokuskan risiko potensial pada daerah bawah akibat sepeda. Akar masalahnya tampaknya tertekannya perineum, area antara kelamin dan anus. Lamanya perineum di kursi sepeda, ukuranyang kecil, dan waktu yang lama ternyata menekan saraf kritis dan pembuluh darah yang membuat pengendara pria jadi mati rasa kelamin.
Sebuah metastudy menemukan, lebih dari setengah pesepeda pria menderita mati rasa kelamin, dan seperdelapan serta seperempat pria mengalami ejakulasi dini yang ditakuti. Pengendara wanita tak lebih baik, dengan adanya laporan mati rasa, sulit kencing, rasa sulit, dan kesulitan mencapai orgasme.Namun, Adams mengatakan efek itu juga dialami pesepeda motor. Sadel sepeda motor yang jauh lebih lebar serta lebih empuk dibanding sepeda. "Mungkin Anda akan berpikir peredam kejut pada sepeda motor bisa membantu melindungi pengendara dari getaran yang keras".Sebuah penelitian Jepang yang melibatkan 234 pengendara sepeda motor usia 20 dan 60 tahun ditemukan mengalami Ejakulasi Dini lebih tinggi di semua usia dibandingkan kelompok kontrol. Sebanyak 69 persen dari pengendara sepeda motor mengalami ED dibandingkan dengan 35 persen dari kontrol.
Yang mengejutkan, di antara pengendara motor berusia 50 tahun dan 59 tahun, sebanyak 93 persen mengalami ejakulasi dini, dibandingkan 42 persen yang kontrol.
Dan pada penelitian berikutnya terhadap 150 pengendara sepeda motor, peneliti yang sama menemukan tak hanya ED yang jumlahnya tiga kali lebih besar di kalangan pengendara sepeda motor dibandingkan kelompok kontrol. Tapi ada hubungan yang jelas antara gangguan ED dan lebih rendahnya saluran kemih.Apa yang menyebabkannya? Tentu saja penyebab yang paling mungkin adalah getaran konstan, baik dari mesin dan jalan. Peneliti menjelaskan, orang yang terkadang terpaparkan getaran di seluruh tubuhnya, termasuk supir bus dan truk ternyata rentan terhadap nyeri pinggang dan degenarasi tulang belakang serta disk hernia.
Dengan temuan itu, impotensi bukanlah satu-satunya yang dikhawatirkan pesepeda motor. Semua getaran bisa menyebabkan cedera jari, tangan, lengan, dan bahu.
Dari penelitian polisi pengendara motor ditemukan 20 persen mengalami jari mata rasa, 45 persen kekakuan bahu. Gangguan pendengaran di kalangan pesepeda motor juga umum karena knalpot keras dan ribut.(Mel/Igw)
