Penyerbuan Markas Polres Ogan
Komering Ulu oleh anggota Yon Armed 76/15 Martapura, OKU Timur meninggalkan
kerusakan parah di bangunan mapolres. Setidaknya tiga perempat gedung Mapolres
hangus terbakar.
Menurut Kapolres OKU, AKBP Aziz
Saputra yang kembali ke Mapolres sekitar pukul 15.30, Kamis (7/3) kemarin,
selain gedung ada 70 kendaraan roda dua habis terbakar, 6 kendaraan roda empat
rusak parah dan tiga di antaranya milik Polres OKU, Sebanyak 18 tahanan Polres
OKU kabur dan 10 yang lainnya berhasil diamankan kembali berkat bantuan dari
TNI. "Sedangkan senjata milik Polres OKU turut diamankan berkat bantuan
oleh TNI," ujarnya.
Sementara itu, beberapa anggota
Polres OKU mengalami luka berat dan beberapa anggota TNI yang sedang melakukan
pengamanan bersama di mapolres mengalami luka memar. Korban dari anggota polisi
yaitu Kompol Riduan (Kapolsek Martapura) mengalami luka tusuk kayu tombak yang
menancap dan tembus ke bagian punggungnya, Iptu Marbawi (anggota Polres OKU)
kena tusuk bagian paha kiri, Briptu Berlin Mandela (Anggota Polres OKU)
mengalami luka tusuk di dada kiri, Aipda M Salahuddin (anggota Polres OKU)
mengalami keracunan asap, Aiptu Hasibuan mengalami luka memar dan Eddy Maryono
mengalami luka bakar, tidak hanya itu anggota TNI yang juga turut kena serang,
Dansubpom OKU, CPM Martin Nuri, Koptu Rudi Kurniawan mengalami luka memar di
bagian kepala bersama Praka Hendra.
Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU) di
serang dan dibakar oleh ratusan anggota beseragam loreng TNI AD dari Yon Armed
76/15 Martapura OKU Timur.Penyerangan oleh ratusan oknum anggota Yon Armed
76/15, kemarin (7/3) sekitar pukul 08.00 wib, itu berlanjut dengan merusak
Polsek Baturaja Timur dan Polsek Baturaja Barat serta menyerang dan membakar
Mapolsek Martapura Kabupaten OKU Timur yang jaraknya sekitar lebih kurang 35 km
dari pusat Kota Baturaja.Dalam perjalanan mereka kembali ke daerah Martaputra,
anggota Yon Armed ini juga menyerang Polsek Martapura dan membakarnya. Beberapa
anggota Polsek diserang termasuk Kapolsek ditusuk kayu tajam hingga menembus
bagian punggungnya.
Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin
menilai peristiwa di OKU sebagai fenomena gunung es. Bentrok ini memperlihatkan
betapa rawannya hubungan antara TNI-Polri. Persoalan sepele saja bisa memancing
kerusuhan yang mengerikan. Pimpinan TNI dan Polri harus benar-benar serius
menangani masalah ini.
"Ada kesenjangan sosial yang
dalam antara sesama aparat. Kesenjangan itu dapat meledak sewaktu-waktu.
Pencetusnya bisa macam-macam seperti yang terjadi di OKU itu. TNI disweeping di
jalan kemudian marah dan dengan entengnya oknum Polri menembak mati prajurit
Yon Armed 15," kata TB Hasanuddin.