Sudah lama Indonesia tidak memiliki film yang mengangkat tema
perjuangan kemerdekaan. Tahun ini TIDJAN akan memecah kebekuan itu. Film
ini di produksi On Camera Picture bekerjasama dengan Laskar Merah Putih
Kota Bogor.
Ketua Laksar Merah Putih Kota Bagor Ir. Bambang Rasiantoro mengatakan sejarah Tidjan dimulai dari 1928 sampai dengan 1948 pada fase mempertahankan kemerdekaan. "Tidjan lahir dari keluarga saudagar besar di sekitar Bogor dan latar belakang Tidjan itu untuk pendidikannya adalah pesantren. Beliau berjuang dari umur 9 tahun sampai dengan umur 21 tahun. Beliau meninggal dan gugur dalam pertempuran melawan NICA untuk mempertahankan kemerdekaan," ujarnya kepada KapanLagi.com, Senin (25/2).
Sebagai pejuang, tokoh Tidjan menurut lelaki yang abrab dipanggil Anto ini layak dijadikan teladan. "Tidjan ini berjuang sejak kecil. Semangat membela kebenarannya tinggi. Ini yang ingin kami tunjukkan sebagai contoh untuk generasi sekarang yang banyak terdegradasi moralnya," ujar Anto.
Proses produksi film ini sendiri sudah memasuki tahap final audisi pemainnya. Casting dilakukan untuk mencari tokoh Tidjan dan Nonon, kedua tokoh tersebut memang secara khusus harus dicari dari wajah-wajah baru.
"Kita memang sengaja mencari muka-muka baru dalam dunia film. dan tentunya kita mencari yang terbaik dari lima kota di Jawa Barat, Jakarta, Sukabumi, Cirebon, Bandung dan Bogor. Pemain film yang sudah populer akan tampil sebagai cameo saja," ujar Bujengski Juwono, Casting Director TIDJAN
Ketua Laksar Merah Putih Kota Bagor Ir. Bambang Rasiantoro mengatakan sejarah Tidjan dimulai dari 1928 sampai dengan 1948 pada fase mempertahankan kemerdekaan. "Tidjan lahir dari keluarga saudagar besar di sekitar Bogor dan latar belakang Tidjan itu untuk pendidikannya adalah pesantren. Beliau berjuang dari umur 9 tahun sampai dengan umur 21 tahun. Beliau meninggal dan gugur dalam pertempuran melawan NICA untuk mempertahankan kemerdekaan," ujarnya kepada KapanLagi.com, Senin (25/2).
Sebagai pejuang, tokoh Tidjan menurut lelaki yang abrab dipanggil Anto ini layak dijadikan teladan. "Tidjan ini berjuang sejak kecil. Semangat membela kebenarannya tinggi. Ini yang ingin kami tunjukkan sebagai contoh untuk generasi sekarang yang banyak terdegradasi moralnya," ujar Anto.
Proses produksi film ini sendiri sudah memasuki tahap final audisi pemainnya. Casting dilakukan untuk mencari tokoh Tidjan dan Nonon, kedua tokoh tersebut memang secara khusus harus dicari dari wajah-wajah baru.
"Kita memang sengaja mencari muka-muka baru dalam dunia film. dan tentunya kita mencari yang terbaik dari lima kota di Jawa Barat, Jakarta, Sukabumi, Cirebon, Bandung dan Bogor. Pemain film yang sudah populer akan tampil sebagai cameo saja," ujar Bujengski Juwono, Casting Director TIDJAN